Blogger Widgets PRIVAT BAHASA ARAB BACA KITAB KUNING JAKARTA: Membunuh Alasan Negatif: Mengaktualkan Potensi Secara Aktif
Tingkatkan totalitas menghamba dengan memaksimalkan peran Al-Qur'an dan Al-Hadits, serta peran akal dalam menggapai apa pun yang ingin kita capai dalam dunia atau pun akhirat

Minggu, 20 Desember 2015

Membunuh Alasan Negatif: Mengaktualkan Potensi Secara Aktif

‘’Rasanya sulit menumbuhkan kekuatan pikiran dan hati kita kalau kita sendiri sudah membatasi diri kita dengan banyak ‘’tapi’’. Akan selalu ada alasan kalau kita fokus pada kalimat di belakang kata ‘’tapi’’.’’
            Mengiringkan alasan negatif untuk tidak melaksanakan hal positif dalam beberapa tindak-tanduk kehidupansering dijadikan sebagai kebiasaan yang berakibat fatal bagi orang-orang yang memiliki watak pemalas dan tidak mau bekerja keras. Yang meskinyaalasan-alasan negatif yang adaharus dibunuh, atau diminimalisir agar kita mampu menghargai diri sendiri, dengan kemudian melaksanaan hal-hal positif (setelah terbunuhnya alasan-alasan) yang dapat memberi dampak positif bagi keberlangsungan hidup manusia lainnya.
Berbicara mengenai ‘’hal-hal positif’’, banyak hal yang bisa kita aktualkan dan sumbangkan untuk negeri kita ini. Kita semua pasti diberikan oleh Allah SWT. potensi-potensi yang sangat besar, potensi yang jika kita gali akan berdampak membaiknya kehidupan bangsa dari keadaan sebelumnya. Seperti halnya yang disebutkan dalam tulisannya Butet Manurung (Kompas, Selasa, 3 November 2015), bahwa sukarela (baca: hal positif) bisa di lakukan di hutan, di dunia politik, atau di dunia perang, atau bahkan di mana pun. Yang perlu ditekankanperhatikan dan gali sedalam-dalamnya potensi apa yang kita miliki dan geluti, serta kemudian kita aksikan dalam hal-hal positif serta bermanfaat bagi kehidupan orang banyak.
Salah satu hal positif itu telah dipraktikan dengan sempurna oleh Sang Volenter hebat, Butet Manurung. Dia telah berhasil menaklukkan hal-hal yang sepertinya akan membuatnya lemah untuk menjadi pahlawan tanpa tanda jasa bagi anak-anak yang bermukim di hutan dan tidak terjamah oleh petinggi negeri. Seperti beberapa pertanyaan yang dilontarkan padanya, yang mencoba membunuh semangatnya. Namun tetap membuatnya tegar untuk terus mengabdi di kehidupan belantara, serta mengaktualkan potensi yang dimilikinya sebagi jebolan perguruan tinggi, yaitu mentransfer tetesan-tetesan ilmu untuk anak-anak yang sempat tidak diperhatikan oleh pemerintah.
Saya pribadi sangat terkagum-kagum dengan pribadi seorang Butet Marunung, dengan beraninya untuk mengabdi sebagai pahlawan volunter di dunia hutan, yang bisa dikatakan jauh dari keamanan. Dengan dirinya juga sebagai seorang perempuantidak pernah takut akan binatang buas, malaria, atau kemungkinan-kemungkinan negatif lain yang dapat mengancamnya. Dan tentunyasaya berkomentar setuju atas apa tindakkannya yang begitu diluar kebiasaan orang pada umumnya.

            Yang menjadi titik penting bahwa, untuk merubah keadaan bangsa yang masih carut-marut ini menjadi lebih baiktidak harus menunggu uluran tangan pejabat-pejabat tinggi yang hampir mustahil mengulurkannya. Namun mulailah dari diri kita, memulailah dengan memaksimalkan dan mengaktualkan peran potensi yang ada pada setiap kita saat ini, serta mensinergikannya dengan semangat tinggi untuk mewujudkan bangsa yang dihormati, maka insya Allah perubahan untuk menjadi negeri yang lebih baik, atau bahkan menjadi negeri terbaikakan mudah dan gampang untuk tercapai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar