Judul : Laris Manis
Bisnis Wisata Halal
Penulis : Cheriatna
Tahun
Penulisan : 2016
Tebal Buku : 80 Halaman
Peresensi : Lufaefi
Amazing..!!!
Itulah
mungkin kata pertama yang penulis utarakan dalam menulis resensi buku karya
Bapak Cheriatna ini. Bagaimana tidak, coretan yang ditulisnya
bukan sekadar berasumsi atau menghayal akan apa itu bisnis wisata halal, mana saja negara-negara mayoritas
non-muslim yang fear di dalamnya terdapat destinasi wisata halal bagi siapa saja yang hendak memanjakan
liburan, motivasi yang dibangun dalam usaha berbisnis yang halal, dan
seterusnya. Semua dipaparkan dalam buku tersebut dengan
bukti sangat kuat, akurat dan sangat memikat.
Benar, bahwa berbisnis
sangatlah diajarkan dan dianjurkan di
dalam Islam. Hal ini terbukti pada diri Nabi Muhammad saw., yang tercatat sebagai
pebisnis ulung di saat beliau
mendagangkan dagangan Siti Khadijah.
Sebagai suritauladan yang baik, jelasnya atas itu,
Rasulullah ingin mengajarkan dan mengajak umat-umatnya untuk hidup dalam
berbisnis. Tentunya bisnis yang tidak sampai melanggar
aturan syariat. Hal inilah yang hendak dituju oleh Bapak Cheriatna di
dalam bukunya tersebut, yaitu berbisnis melalui bentuk wisata yang benar-benar
halal tanpa mengurangi kekiniannya (traveling ke-berbagai negara yang masyhur
dan menjadi impian setiap orang).
Buku
yang memiliki jumlah halaman 80 ini sungguh memberi inspirasi menakjubkan perihal cara berbisnis dengan meneladani Rasulullah saw., dengan mengkompromikannya dalam destinasi
wisata ke negara-negara idaman untuk dikunjungi, tanpa
secuilpun mengesampingkan kedudukan kita sebagai muslim, sebagai umat Nabi
Muhammad.
Ada
empat hal yang menarik dari buku ini sehingga menjadikannya kuat dan asyik untuk
dibaca dan direnungi siapapunm. Hal itu yang menjadikan buku ini berbeda dengan buku-buku motivasi bisnis yang
lainnya. Berikut:
Pertama, buku yang
dikarang oleh seorang pebisnis wisata ulung ini mendestinasikan wisata-wisata luar
negeri yang tidak saja negara-negara muslim, tetapi juga pada negara-negara mayoritas non-muslim. Yang menjadi titik pon
adalah negara mayoritas non muslim. Buku
yang disusun cantik ini menjawab kehawatiran banyak orang akan susahnya
menemukan wisata-wisata halal di luar negeri non muslim. Bahkan menakjubkan! Buku ini menghilangkan keraguan
dan keakutan akan pandangan yang sejak lama bersarang dalam dada siapa saja bahwa di negara-negara seperti Amerika, Jepang,
China, dan lainnya susah ditemukan wisata-wisata berkuliner halal dan terjamin. Semua itu dipaparkan
di dalam buku tersebut melalui bukti yang konkrit, baik melalui bukti sertifikasi
halal
kuliner-kulinernya, bukti-bukti
masjid yang mengitarinya, dan atau
dokumentasi lain yang memberi dalil
akan kepastian adanya wisata halal tersebut. Inilah
yang jarang ditemukan di
dalam buku-buku motivasi berbisnis lainnya. Tidak sekadar motivasi, tetapi buku
ini menggambarkan dengan real dan nyata akan keberhasilan wisata halal yang
ditujunya.
Kedua, bubuhan islmami sebagai pondasi dan pendukung
atas wisata halal.
Buku
yang yang ditulis
oleh anak petani bunga ini, hebatnya,
menjadikan al-Quran dan al-Hadits serta teladan Rasul sebagai basisnya. Sebagaimana disinggung
pada halaman 21, bahwa Rasulullah, perawi hadits dan juga para sahabat mulianya
sering melakukan perjalanan demi mendapatkan suatu pelajaran, melapangkan hati
dan mengambil ‘ibrah atau pelajaran
akan kemahadasyatannya Allah atas alam-Nya. Selai itu, ayat al-Quran pun
dijadikan penguatnya, yaitu dicantumkannya surat QS. Al-Mulk ayat: 15.
Hal
di atas tentunya menjadikan buku ini sesuai akan
pengusungannya perihal bisnis wisata halal, yang
terinspirasi dari ayat-ayat al-Quran dan akhlak Rasulullah. Menjadikan Al-Quran
sebagai pondasinya,
dimana itu merupakan pedoman
hidup bagi setiap muslim dan al-Hadits sebagai landasan secondarinya, membuat
buku cantik ini berbau islami. Yang ingin juga saya katakan bahwa, cara berbisnis dan
destinasi-destinasi wisata yang ditawarkan di dalam buku ini patut untuk
disambut hangat bagi siapa saja, khususnya yang muslim yang berpedoman atas
teks wahyu dalam setiap langkah hidupnya.
Ketiga, kematangan buku ini
dalam memberikan suguhan motivasi berbisnis dengan cara yang sangat mudah dan
sederhana.
“Cheria Wisata memulai bisnisnya tanpa memakai uang pribadi sama sekali
dalam menyewa kantor, buat sistem, beriklan dan gaji pegawainya”. Sederet kalimat
ini yang menjadikan pembaca, khususnya saya, penasaran akan bisnis wisata halal
yang dilakukan oleh Bapak Chariatna yang dipaparkan dalam bukunya. Bisnis yang
kerap kali menjadi ketakutan bagi setiap orang akan modal dan biaya untuk
mengawalinya, tetapi coretan karya ini membumihanguskan pandangan tersebut.
Buku ini menjawab akan ketidakpedean siapa saja yang hendak berbisnis dengan
modal yang pas-pasan. Uniknya, buku ini tidak mensyaratkan modal seberapapun
untuk mulai berbisnis! Luar biasa!
Yang ditekankan di dalam berbisnis, dalam buku ini dipaparkan, yang
terpenting adalah kemauan untuk bertindak melakukan bisnis yang ada. Tekad yang
kuat, pengalaman yang mumpuni, dan kesiapan untuk melewati rintangan adalah
“modal terpenting” untuk mengawali bisnis, khususnya berbisnis akan wisata
halal. Terlebih hal itu dibuktikan dengan diri penulis yang berlatar belakang
sebagai anak yang sederhana, anak petani, tetapi berhasil mencapai target yang
diinginkan, beliau melalui keyakinan dan usahanya, tanpa memikir modal yang
seabrek, telah sukses meraih impian yang sejak dulu diidamkannya.
Setiap sesuatu pasti memiliki kelebihan dan juga kekurangan. Kelebihan
di dalam buku ini cukup luar biasa sebagaimana di atas dipaparkan, sedikitnya,
dalam tiga poin. Namun ada secuil yang membuat buku ini kurang, yaitu tidak
terdapatnya daftar isi. Hal ini yang mungkin sedikit kesulitan ketika seorang
pembaca hendak mencari judul atau subnya, saat dalam kegiatan membaca ulang
buku ini. Tetapi, selebihnya bahwa buku ini patut dan meski dibaca bagi siapa saja
yang memimpikan menjadi pebisnis sukses yang meneladani Rasululah saw.